berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan kecuali

Ujian Semester 2 Genap UAS UKK Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas 10. Menentukan tujuan dan sasaran wirausaha pengolahan dan pengawetan bahan pangan hewani, masuk ke dalam langkah usaha. a. analisis pemasaran b. tahap-tahap proses pemasaran c. tujuan perencanaan pemasaran d. langkah-langkah perencanaan strategis e. evaluasi usaha Jelaskanciri khas makanan khas daerah berikut ini!: a. Papeda, b. Pengkang, c. Celorot; Jelaskan teknik pengolahan kering pada pengolahan makanan khas asli daerah, sebutkan pula contoh makanan khas daerah yang diolah dengan teknik tersebut! Jelaskan bagaimana kriteria pengemasan makanan yang baik! Mengidentifikasiteknik dan proses pengolahan/pengawetan ; Berikut di bawah ini adalah 5 cara pengawetan makanan: a. Pendinginan . Pengemasan dan pelabelan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan. Kita pahami terlebih dahulu mengenai pengemasan yang seringkali menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan A PENDAHULUAN Proses termal (thermal process) adalah pengawetan makanan menggunakan energi panas.Secara umum, tujuan utama proses termal adalah mematikan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan kebusukan pada produk yang dikemas dalam kemasan yang hermetis, seperti kaleng, retort pouch, atau gelas jar. Bukuini membahas mengenai mutu pangan, karakteristik mutu pangan, Good Manufacturing Practies (GMP), status gizi, kadar gizi, nilai gizi pangan, evaluasi mutu gizi pangan, peningkatan mutu gizi pangan, pengawasan mutu pangan, dan implementasi Quality Sistem serta Safety. 3.3 Mendemonstrasikan dasar pengolahan Menerapkan pengolahan dan tanah liat dan lilin termasuk bahan plastik maksudnya. Materi Kompetensi Teknis Guru SMA Prakarya dan Kewirausahaan Berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan, kecuali .... Ilustrasi makanan. Foto iStockMakanan termasuk dalam kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Agar nutrisi yang terkandung dalam makanan dapat masuk dan diterima tubuh dengan baik, teknik dan urutan tahapan pengolahan pangan perlu dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua, yaitu teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan makanan panas kering dry heat cooking.Mengutip buku Prakarya SMP Kelas VII terbitan Kemendikbud 2016, teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolah dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik ini tidak lebih dari suhu termasuk teknik pengolahan pangan panas basah antara lain merebus boiling, menyetup/menggulai stewing, mengukus steaming, mendidih simmering, dan pada teknik pengolahan panas kering, makanan diolah tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik ini di antaranya menggoreng, menumis sauteing, memanggang baking, dan membakar grilling.Selain menggunakan kedua teknik tersebut, bahan makanan juga bisa diolah dengan teknik lainnya, seperti menghaluskan, mengasap, mencampur, dan menyaring/memeras. Ada pula bahan pangan yang dapat dimakan mentah sehingga tidak perlu dimasak. Misalnya, buah dan sayuran yang tidak dimasak dan diolah menjadi Tahapan Pengolahan PanganIlustrasi makanan. Foto iStockTak hanya teknik pengolahannya, urutan tahapan pengolahan pangan juga perlu diperhatikan. Tujuannya agar makanan yang dihasilkan sesuai dengan kegunaan, rasanya enak, pengolahannya tepat, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan tahapan pengolahan pangan yang benar, yaitu perencanaan, pelaksanaan pembuatan, dan penyajian atau pengemasan, dan evaluasi. Berikut penjelasan dua hal yang perlu dilakukan pada tahapan ini. Pertama, mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan terlebih dahulu. Maksudnya, makanan atau minuman yang diolah disesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan. Sebagai contoh, saat cuaca sedang panas, pangan yang dibutuhkan adalah sesuatu yang dapat menyegarkan berhasil dianalisa barulah masuk ke tahap selanjutnya yakni ide/gagasan yang menjadi perwujudan dari analisis tersebut. Dalam hal ini, makanan yang menyegarkan dan cocok dimakan di cuaca yang panas adalah rujak buah dengan bumbu tahap ini dilakukan persiapan dan proses pembuatan pangan. Yang termasuk dalam persiapan antara lain membeli bahan-bahan, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, mempersiapkan bahan yang akan diolah dengan memotong, mengupas, dan bahan-bahan yang sudah disiapkan itu diolah dengan teknik yang sesuai. Dalam hal ini, untuk mengolah rujak buah dengan bumbu kacang, teknik yang digunakan yaitu menghaluskan bumbunya lalu mencampurkannya ke tahap ini, makanan atau minuman yang telah diolah disajikan dengan memerhatikan unsur estetika, kesehatan, dan keamanannya. Untuk penyajiannya, rujak bisa disajikan terpisah atau disiram dengan bumbunya. Sementara untuk pengemasannya, bumbu bisa dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil, sedangkan buah-buahannya dikemas dengan kertas pembungkus sebagai bahan pangan berhasil diolah, hasilnya perlu diuji dengan cara mencoba atau merasakan makanannya. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan saat akan kembali membuat makanan yang sama di lain waktu. Pengawetan Makanan Pengertian, Tujuan, Caranya Secara Biologi, Fisika, Kimia A. Pengertian Pengawetan Makanan. Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam melakukan pengawetan makanan perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan yang dipilih dan daya tarik produk pengawetan makanan. B. Tujuan Pengawetan Makanan. Pengawetan Makanan bertujuan untuk 1. Memperpanjang umur simpan bahan makanan lamanya suatu produk dapat disimpan tanpa mengalami kerusakan. 2. Mempertahankan sifat fisik dan kimia bahan makanan. 3. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi autolisis bahan makanan. 4. Mencegah pertumbuhan mikroba yang menggunakan pangan sebagai substrat untuk memproduksi toksin didalam pangan. 5. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama. 6. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial, dilakukan dengan cara a. Mencegah masuknya mikroorganisme bekerja dengan aseptis. b. Mengeluarkan mikroorganisme, misalnya dengan proses filtrasi. c. Menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme misalnya dengan penggunaan suhu rendah, pengeringan, penggunaan kondisi anaerobik atau penggunaan pengawet kimia. d. Membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi dan radiasi. C. Cara – Cara Pengawetan makanan. Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut Pengawetan makanan secara Biologi, Pengawetan makanan secara Kimia, Pengawetan makanan secara Fisika. 1. Pengawetan Makanan secara Biologi. Pengawetan Makanan secara Biologi, adalah dengan Fermentasi Peragian . Pengawetan secara biologis, misalnya peragian fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Contoh makanan dengan pengawetan fermentasi adalah yoghurt, mengawetkan susu dengan cara fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Aktivitas fermentasi dari kedua spesies bakteri tersebut dapat menurunkan pH susu sapi, sehingga dapat menghambat aktivitas bakteri proteilitik yang bersifat tidak asam. Lactobacillus bulgaricus ini hidup dari “memakan” laktosa gula susu dan mengeluarkan asam laktat. Asam ini sekaligus mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa gula susu. Asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi akan menghambat pertumbuhan kapang dan khamir. 2. Pengawetan makanan secara Kimia. Pengawetan Makanan secara Kimia, meliputi penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula . Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan mikroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis. Contoh beberapa jenis zat kimia cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjang kesegaran masa pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. Pengawetan bahan makanan secara kimia menggunakan bahan-bahan kimia, seperti gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam propionat, asam sitrat, garam sulfat, dan lain-lain. Proses pengasapan juga termasuk cara kimia sebab bahan-bahan kimia dalam asap dimasukkan ke dalam makanan yang diawetkan. Apabila jumlah pemakaiannya tepat, pengawetan dengan bahan-bahan kimia dalam makanan sangat praktis karena dapat menghambat berkembang biaknya mikroorganisme seperti jamur atau kapang, bakteri, dan ragi Aka, 2008. Pengasaman adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara diberi asam dengan tujuan untuk mengawetan melalui penurunan derajat pH mengasamkan produk makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Pengasaman makanan dapat dilakukan dengan jalan penambahan asam secara langsung misalnya asam propionate, asam sitrat, asam asetat, asam benzoat dll atau penambahan makanan yang bersifat asam seperti tomat. Contoh produk yang dihasilkan melalui pengasaman acar/khimchi. Acar pada dasarnya terbuat dari sayur-sayuran yang di tambahkan asam cuka untuk pengawetan. Mikroba yang dapat merusak makanan tidak dapat hidup pada makanan. Karena adanya asam cuka menyebabkan konsentrasi menjadi tinggi, terjadinya difusi osmosis sehingga mikroba akan mati. Cara ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Teknik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan. Penggaraman adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara memberi garam dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan enzim-enzim khususnya yang merusak daging dan ikan. Selain itu penggaraman mengakibatkan cairan yang ada dalam tubuh ikan mengental serta kadar proteinnya menggumpal dan daging ikan mengkerut. Proses penggaraman biasanya diikuti oleh proses pengeringan untuk menurunkan lebih lanjut kadar air yang ada dalam daging ikan, proses penggaraman dipengaruhi oleh ukuran butiran garam ukuran yang baik 1 – 5 mm, ukuran ikan semakin besar ikan semakin banyak garam yang dibutuhkan dan kemurnian garam garam yang baik adalah garam murni/Nacl. Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Penambahan gula adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara pemberian gula dengan tujuan untuk mengawetan karena air yang ada akan mengental pada akhirnya akan menurunkan kadar air dari bahan pangan tersebut. Konsentrasi gula yang ditambahkan minimal 40% padatan terlarut sedangkan di bawah itu tidak cukup untuk mencegah kerusakan karena bakteri, apabila produk tersebut disimpan dalam suhu kamar atau normal tidak dalam suhu rendah. Contoh makanan dengan pengawetan pemanisan adalah manisan buah. Manisan buah adalah buah-buahan yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu. Teknologi membuat manisan merupakan salah satu cara pengawetan makanan yang sudah diterapkan sejak dahulu kala. Perendamanan manisan akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kadar airnya berkurang. Keadaan ini akan menghambat pertumbuhan mikroba perusak sehingga buah akan lebih tahan lama. Pada awalnya manisan dibuat dengan merendam pada larutan gula hanya untuk mengawetkan. Ada beberapa buah yang hanya dipanen pada musim-musim tertentu. Saat musim itu, buah akan melimpah dan kelebihannya akan segera membusuk apabila tidak segera dikonsumsi. Untuk itu manusia mulai berpikir untuk mengawetkan buah dengan membuat manisan. Manisan juga dibuat dengan alasan memperbaiki cita rasa buah yang tadinya masam menjadi manis. 3. Pengawetan Makanan secara Fisika. Pengawetan Makanan secara Fisika M eliputi Pengeringan, Pemanasan, Pengeluaran udara, Pendinginan, Pengalengan. Iradiasi. Mikroorganisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan. Proses pengeringan akan mengeluarkan air dan menyebabkan peningkatan konsentrasi padatan terlarut didalam bahan makanan. Kondisi ini akan meningkatkan tekanan osmotik di dalam bahan, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat laju reaksi kimia maupun enzimatis. Pengeringan adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara dijemur atau dioven dengan tujuan untuk mengawetkan makanan dengan jalan menurunkan kadar air/aktivitas air aw sampai kadar 15% – 20% karena bakteri tidak dapat tumbuh pada nilai aw dibawah 0,91 dan jamur tidak dapat tumbuh pada aw dibawah 0,70 – 0,75. Makanan yang dikeringkan mengandung nilai gizi yang rendah karena vitamin-vitamin dan zat warna rusak, akan tetapi kandungan protein, karbohidrat, lemak dan mineralnya tinggi. Pada umunya bahan makanan yang dikeringkan berubah warnanya menjadi coklat yang disebut reaksi browning pencoklatan. Reaksi ini dapat dibatasi dengan menambahkan belerang yang bersifat pemucat, juga dapat mengurangi jumlah mikroba dan menonatifkan enzim yang dapat menyebabkan browning. Belerang ini dapat menimbulkan karat pada kaleng, sehingga produk pangan yang diolah dengan belerang sebaiknya dikemas menggunakan kemasan gelas atau plastik. Contoh produk dari hasil pengeringan yaitu dendeng ikan dalam pengolahannya mengalami proses curing/penambahan bumbu yang bertujuan untuk mengawetkan, memperbaiki rasa, warna dan kekerasan daging. Menurut Syamsir 2008 pengawetan makanan dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Pengawetan jangka pendek dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya 2. Penggunaan suhu rendah < 20°C, 3. Pengeluaran sebagian air bahan, 4. Perlakuan panas ringan, 5. Mengurangi keberadaan udara, 6. Penggunaan pengawet dalam konsentrasi rendah. Penanganan aseptis merupakan proses penanganan yang dilakukan dengan mencegah masuknya kontaminan kimiawi dan mikroorganisme kedalam bahan makanan, atau mencegah terjadinya kontaminasi pada tingkat pertama. Penanganan produk dilakukan untuk mencegah kerusakan produk yang bisa menyebabkan terjadinya pengeringan layu, pemecahan enzim alami dan masuknya mikroorganisme. Adapun keuntungan dan kerugian dari pengawetan dengan cara dikeringkan yaitu 1. Keuntungan dari pengeringan bahan makanan a. Bahan menjadi lebih awet dengan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutran dan pengepakan. b. Berat bahan menjadi berkurang sehingga memudahkan transport. c. Biaya produksi menjadi lebih murah. 2. Kerugian dari pengeringan bahan makanan a. Sifat asal dari bahan yang dikeringkan dapat berubah misalnya bentuknya, sifat-sifat, fisik dan kimianya, penurunan mutu dan lain-lain. b. Beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum dipakai misalnya harus dibasahkan kembali rehidratasi sebelum digunakan. 1. Pemanasan dengan suhu rendah. Blansir adalah proses pemanasan yang dilakukan pada suhu kurang dari 1000C selama beberapa menit dengan menggunakan air panas atau uap air panas. Contoh blansir misalnya mencelupkan sayuran atau buah di dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama 3 sampai 5 menit. Tujuan blansir terutama adalah untuk menginaktifkan enzim yang terdapat secara alami di dalam bahan pangan, misalnya enzim polifenolase yang menimbulkan pencoklatan. Blansir umumnya dilakukan jika bahan pangan akan dibekukan atau dikeringkan. Sayuran hijau yang diberi perlakuan blansir sebelum dibekukan atau dikeringkan mutu warna hijaunya lebih baik dibandingkan dengan sayuran yang tidak diblansir terlebih dahulu. Dalam pengalengan sayuran dan buah-buahan blansir juga bertujuan untuk menghilangkan gas dari dalam jaringan tanaman, melayukan jaringan tanaman agar dapat masuk dalam jumlah lebih banyak dalam kaleng, menghilangkan lendir dan memperbaiki warna produk. Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan dengan tujuan untuk membunuh mikroba patogen atau penyebab penyakit seperti bakteri penyebab penyakit TBC, disentri, diare dan penyakit perut lain. Panas yang diberikan pada pasteurisasi harus cukup untuk membunuh bakteri-bakteri patogen tersebut, misalnya pasteurisasi susu harus dilakukan pada suhu 600C selama 30 menit. Pada suhu 600C selama 30 menit setara dengan pemanasan pada suhu 720C selama 15 detik. Pasteurisasi yang terakhir ini sering disebut dengan proses HTST High Temperature Short Time atau pasteurisasi dengan suhu tinggi dalam waktu singkat. Disamping pada produk susu, pasteurisasi juga umumnya dilakukan pada produk sari buah-buahan asam. Satu hal yang penting adalah pasteurisasi hanya bakteri patogen saja yang dibunuh, sedangkan bakteri lain yang lebih tahan panas bisa saja masih terdapat hidup dalam bahan pangan yang dipasteurisasi. Dengan demikian, meskipun bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tetapi jika tumbuh di dalam produk pangan dapat menyebabkan kerusakan / kebusukan. Oleh karena itu, produk-produk yang sudah dipasteurisasi harus disimpan di lemari es sebelum digunakan dan tidak boleh berada pada suhu kamar karena sebagian mikroba yang masih hidup dapat melangsungkan pertumbuhannya. Di dalam lemari es masa simpan produk pasteurisasi seperti keju yang terbuat dari susu atau sari buah umumnya hanya 2 minggu. 4. Pemanasan dengan suhu tinggi Sterilisasi. Pemanasan dengan sterilisasi komersial umumnya dilakukan pada bahan pangan yang sifatnya tidak asam atau lebih dikenal dengan bahan pangan berasam rendah. Yang tergolong bahan pangan berasam rendah adalah bahan pangan yang memiliki pH lebih besar dari 4,5, misalnya seluruh bahan pangan hewani seperti daging, susu, telur dan ikan, beberapa jenis sayuran seperti buncis dan jagung. Bahan pangan berasam rendah memiliki resiko untuk mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat menghasilkan toksin mematikan jika tumbuh di dalam makanan kaleng. Oleh karena itu, spora ini harus dimusnahkan dengan pemanasan yang cukup tinggi. Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu di atas 1000C, umumnya sekitar 121,10C dengan menggunakan uap air selama waktu tertentu dengan tujuan untuk memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri Clostridium botulinum. Dengan demikian, sterilisasi komersial ini hanya digunakan untuk mengolah bahan pangan berasam rendah di dalam kaleng, seperti kornet, sosis dan sayuran dalam kaleng. Susu steril dalam kotak adalah contoh produk lain yang diproses dengan sterilisasi komersial. Tetapi prosesnya berbeda dengan pengalengan. Susu steril dalam kotak diproses dengan pengemasan aseptik yaitu suatu proses sterilisasi kontinyu dimana produk susu yang sudah disterilkan dimasukkan ke dalam kotak yang sudah disterilkan dalam lingkungan yang juga aseptik. Proses pengemasan aseptik umumnya digunakan untuk sterilisasi komersial produk-produk yang bentuknya cair. Pemanasan pada suhu tinggi contohnya adalah pengalengan pangan. Dalam proses ini, suhu dan waktu proses ditetapkan sedemikian rupa sehingga kombinasinya dapat membunuh spora bakteri yang paling tahan panas. Tidak semua bahan pangan membutuhkan panas yang sama untuk sterilisasi, tergantung pada jenis pangannya, wadah yang digunakan dan isi kalengnya apakah mengandung banyak cairan atau tidak. Pemanasan pada suhu tinggi yang dilakukan bersama-sama dengan pengemasan yang bisa mencegah rekontaminasi, dapat menghambat/merusak mikroorganisme dan enzim. c. Pengeluaran Udara Oksigen . Penghilangan udara akan mengeluarkan semua oksigen sehingga mencegah berlangsungnya reaksi kimiawi dan enzimatis yang dipicu oleh oksigen, juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme aerobik. Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan makanan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga dengan menaruh di wadah yang berisi es. Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur, buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasanya bersuhu 150C. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 sampai -4 derajat celsius. Pengalengan merupakan penerapan dari pengawetan dengan mempergunakan suhu tinggi. Pengalengan ini ditemukan pertama kali oleh Nicholas Appert untuk memenuhi keinginan Napoleon agar makanan yang dikirimkan untuk tentaranya yang berada jauh tidak lekas membusuk. Kemudian disusul dengan penggunaan tabung uap yang memberikan kemungkinan untuk menambah atau menaikkan suhu serta mempercepat waktu pemrosesan dengan hasil yang lebih baik. Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya. Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang hampa udara. Proses pengalengan yang ditujukan untuk pengawetan jangka panjang, dilakukan dengan melibatkan proses pengeluaran udara, pengemasan, pengaturan pH dan penggunaan suhu tinggi sterilisasi. Juga penting diperhatikan penggunaan atau wadah container dan kemasan yang dapat melindungi produk dari mikroorganisme untuk menghindari terjadinya rekontaminasi selama penyimpanan. Iradiasi pangan adalah suatu teknik pengawetan pangan dengan menggunakan radiasi ionisasi secara terkontrol untuk membunuh serangga, kapang, bakteri, parasit atau untuk mempertahankan kesegaran bahan pangan. Sinar gamma, sinar x, ultra violet dan elektron yang dipercepat accelerated electron memiliki cukup energi untuk menyebabkan ionisasi. Pangan diiradiasi dengan berbagai tujuan 1. Menghambat pertunasan sprouting, misalnya pada kentang, 2. Membunuh parasit Trichinia daging babi, 3. Mengontrol serangga dan meningkatkan umur simpan sayur dan buah, 5. Mengurangi bakteri patogen daging. Iradiasi merupakan proses dingin’ tidak melibatkan panas sehingga hanya menyebabkan sedikit perubahan penampakan secara fisik dan tidak menyebabkan perubahan warna dan tekstur bahan pangan yang diiradiasi. Perubahan kimia yg mungkin terjadi adalah penyimpangan flavor dan pelunakan jaringan. Selama proses iradiasi, produk pangan menyerap radiasi. Radiasi akan memecah ikatan kimia pada DNA dari mikroba atau serangga kontaminan. Organisme kontaminan tidak mampu memperbaiki DNAnya yang rusak sehingga pertumbuhannya akan terhambat. Pada iradiasi pangan, dosis iradiasi tidak cukup besar untuk menyebabkan pangan menjadi radioaktif. - Apakah Anda pernah mengamati berapa lama makanan yang dimasak akan basi? Tentunya, jika sudah basi, makanan tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Lalu, bagaimana cara agar makanan tidak cepat basi? Secara umum, pangan adalah bahan yang mudah rusak atau perishable foods. Hal ini disebabkan tingginya kadar air dalam bahan pangan juga Penemuan yang Mengubah Dunia Ikan Asin, Bantu Eropa Temukan Dunia Baru Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik pengawetan makanan. Tujuan pengawetan makanan Dilansir dari BPPSDMK Kementerian Kesehatan, berikut adalah tujuan dari pengawetan makanan Mencegah terjadinya kerusakan makanan Mempertahankan mutu Memperpanjang umur simpan Menghindari keracunan Mempermudah penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan. Teknik pengawetan makanan Ada tiga macam teknik pengawetan makanan, yaitu pengawetan fisika, biologi, dan kimiawi. 1. Teknik pengawetan fisika Teknik pengawetan fisika adalah teknik yang menggunakan intervensi secara fisik. Yang tergolong ke dalam pengawetan fisika adalah pendinginan, pemanasan, pembekuan, pengasapan, pengeringan, iradiasi, dan pembuatan pengawetan fisika antara lain, memasak rendang hingga kering, menyimpan makanan di kulkas dan freezer, menjemur cabai hingga kering, dan mengasapi ikan hingga kering. Baca juga Bagaimana Cara Kerja Freezer Kulkas Membekukan Makanan? 2. Teknik pengawetan biologi Pengawetan biologi adalah teknik yang menambahkan mikroorganisme untuk membantu makanan lebih awet. Pengawetan secara biologi terdiri dari tiga jenis, yaitu fermentasi bakteri, peragian, dan fermentasi enzim. Fermentasi bakteri contohnya pada pembuatan olahan susu, seperti keju dan yoghurt. Sedangkan peragian atau menggunakan jamur umum digunakan pada pembuatan tapai dan tempe. Teknik yang digunakan dalam pengolahan cokelat adalah fermentasi biji kakao yang melibatkan bakteri dan jamur. 3. Teknik pengawetan kimiawi Teknik pengawetan kimiawi adalah dengan cara menambahkan beberapa zat kimiawi, contohnya gula, garam, dan zat sintetis. Yang termasuk teknik pengawetan kimiawi, antara lain pengasinan dan pengawetan. Sedangkan bahan sintetis yang biasa ditambahkan untuk pengawetan kimiawi antara lain asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, kalium benzoat, dan kalsium sorbat. Baca juga 7 Bakteri pada Makanan yang Paling Banyak Sebabkan Penyakit Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Soal UKK/PAT PKWU Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 10 SMA kurikulum 2013 terbaru semester 2 - PKWU hampir sama dengan mata pelajaran wajib yang diikuti oleh semua jurusan SMA dan SMK. PAT Penilaian Akhir Tahun adalah ujian kompetensi yang diadakan di akhir semester 2 dengan membawa materi semester 2 terkait. Istilah PAT sendiri mulai diberlakukan saat pengadaan kurikulum 2013 pada akhir tahun 2014 kemarin. Dan soal ini pun juga mengacu pada materi di K13 tersebut. Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAT PKWU Kelas 10 SMA 2021 K13 Untuk memudahkan sobat dalam proses pembelajaran, admin juga sudah menyedikan file PDF yang bisa sobat download secara gratis. Dan juga ada artikel online-nya bisa sobat lihat untuk gambaran akan soalnya. Diharapkan soal PAT PKWU kelas 10 ini bisa berguna untuk sobat yang sedang mencari tambahan referensi mendatang. Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAT PKWU Kelas 10 SMA 2021 K13, DOWNLOAD Baiklah, langsung saja berikut ini adalah Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAT PKWU Kelas 10 SMA 2021 K13. Selamat mengerjakan....1. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M yaitu sebagai berikut, kecuali... a. manb. moneyc. material d. model e. machine Jawaban D 2. Salah satu sifat seorang wirausaha adalah mampu memperbaiki, memodikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada di sebut dengan…. a. kreatifb. inovatifc. edukatif d. inisiatif e. produktif Jawaban B3. Paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan salah satu ciri seorang wirausahawan yaitu… a. percaya diri b. berorientasi tugas dan hasil c. keberanian mengambil resiko d. berorientasi ke masa depan e. keorisinilan kreatif dan inovasi Jawaban A4. Orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneurdi awal abad ke-18 adalah… a. Leo burnetb. Mark cassonc. Richard cantillon d. Howard schultz e. John mackey Jawaban C5. Berikut ini termasuk perlengkapan untuk K3, kecuali... a. apronb. kaca matac. sapu tangan d. masker e. sarung tangan Jawaban C 6. Berikut ini termasuk budaya nonbenda, kecuali... a. pantunb. cerita rakyatc. tarian d. upacara adat e. rumah adat Jawaban E7. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui hal berikut, kecuali... a. bentukb. warna c. teks d. grafis e. ukuran Jawaban E8. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah... a. Biaya listrikb. Biaya bahan bakuc. Biaya tenaga kerja d. biaya produksi e. biaya pemasaran Jawaban A9. Jenis tenun yang mendapat tambahan benang emas yang diletakkan dengan teknik tusuk dan cukit adalah … a. Tenun Ulosb. Tenun Patolac. Tenun Songket d. Tenun Ikat Pakan e. Tenun Ikat Lungsi Jawaban C10. Orang yang memainkan dan membawakan cerita wayang dalam pementasan disebut … a. Niyagab. Wiyagac. Ledek d. Dalang e. Sinden Jawaban D11. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, kecuali … a. Nama Perusahaanb. Lokasi Perusahaanc. Jenis Usaha d. Laba Perusahaan e. Perijinan Usaha Jawaban D12. Jenis kayu yang kurang baik untuk produk kerajinan ukiran kayu adalah … a. Jatib. Cempakac. Kelapa d. Mahoni e. Sonokeling Jawaban C13. Pada proses pembuatan batik tulis yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan menggunakan air panas disebut proses … a. Molanib. Nggambarc. Nyantangi d. Nglorot e. Nyelup Jawaban D14. Misalnya satu kali proses produksi menghasilkan 12 buah produk dengan total biaya produksi Rp. maka Harga Pokok Produksi HPP / unit adalah … a. Rp. Rp. Rp. d. Rp. e. Rp. Jawaban B15. Perhatikan hal-hal berikut ini ! 1 Bagaimana kondisi keuangan usaha Anda ? 2 Bagaimana kondisi pasar bisnis Anda ? 3 Bagaimana kondisi keluarga Anda ? 4 Bagaiman dengan pasar usaha sasaran ? 5 Bagaimana kemajuan usaha Anda ? Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam usaha /bisinis ditunjukkan oleh nomor … a. 1, 2, 3, dan 4b. 1, 2, 3, dan 5c. 1, 2, 4, dan 5 d. 1, 3, 4, dan 5 e. 2, 3, 4, dan 5 Jawaban C16. Berikut ini termasuk manfaat transportasi dalam bidang sosial, kecuali … a. Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok b. Pertukaran dan penyampaian informasi c. Menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi d. Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja e. Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompok kelompok Jawaban C17. Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanaka. Pernyataan tersebut merupakan penjelasan manfaat koperasi yaitu … a. Manfaat sosialb. Manfaat ekonomic. Manfaat fisik d. Manfaat politik e. Manfaat budaya Jawaban C18. PT. INKA adalah industry kereta api Indonesia yang terdapat di kota … a. Jakartab. Madiunc. Bandung d. Surabaya e. Semarang Jawaban B19. Menurut fungsinya, ada bermacam-macam jenis kapal. Kapal yang berfungsi mengangkut minyak adalah … a. Kapal Ferryb. Kapal Tankerc. Kapal Barang d. Kapal Selam e. Kapal Layar Jawaban B20. Berikut ini karakteristik moda transportasi pesawat adalah … a. Digunakan sebagai layanan premium karena memerlukan biaya tinggi b. Jarak pengiriman terbatas c. Ekonomis dan efisien d. Lebih murah untuk pengiriman berdasarkan berat muatan e. Jalur transportasi ini memiliki keterbatasan dalam hal pengaturan Jawaban A21. Moda transportasi pipeline khusus diperuntukkan hal-hal berikut ini, kecuali … a. Gas Alamb. Minyak Mentahc. Air d. Bahan Kimia Cairan Kental e. Batubara Jawaban E 22. Peran pemerintah dalam transportasi adalah … a. Pihak yang menyelenggarakan transportasi barang b. Pihak yang menyediakan informasi yang akurat dan realtime antara pelanggan dan pemasok c. Pihak yang berkepentingan terhadap kebutuhan transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah d. Pihak-pihak yang memerlukan pergerakan produk antara dua lokasi e. Menyediakan infrastruktur Jawaban E23. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah Indoensia adalah … a. Garuda Indonesia Airlinesb. Mandala Airlinesc. Lion Air d. Sriwijaya Airlines e. Batik Air Jawaban A24. Berikut adalah manfaat menghitung harga pokok produksi bagi pihak manajemen, kecuali … a. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca b. Membuat laporan perubahan modal c. Menhitung laba rugi perusahaan d. Menentukan harga jual produk Jawaban B25. Proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani disebut … a. Segmentasi pasarb. Target Pasarc. Diferensiasi Pasar d. Posisi Pasar e. Diversivikasi Pasar Jawaban B26. Akar kata “kewirausahaan” adalah … a. Wira dan Usahab. Wirau dan Sahac. Wir dan Ausaha d. Kewi dan Rausahaan e. Kewirausa dan Haan Jawaban A 27. Sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain adalah … a. Kreativitasb. Karakteristikc. Kharismatik d. Bakat e. Percaya Diri Jawaban A28. Maksud dari perilaku wirausaha dalam hal kepemimpinan adalah … a. Mengevaluasi risiko dan dampaknya sebelum bertindak b. Waspada dan antisipatif sehingga selalu berpikir proaktif c. Tidak takut terhadap risiko d. Teguh pendiriannya e. Mempunyai charisma dan berjiwa besar Jawaban E29. Seorang wirausahawan akan berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu berdasarkan kekuatan dan kemampuannya sendiri tanpa memikirkan pertolongan orang lain terlebih dahulu, mulai pembuatan program sampai pelaksanaannya, adalah sikap … a. Telitib. Mandiric. Mengenal Potensi Diri d. Berpedoman pada program e. Manajemen Yang Baik Jawaban B30. Dalam berwirausaha kerap kita menemui kegagalan lebih banyak dan keberhasilan, sikap apa yang dapat kita tunjukkan sebagai manusia yang beragama, bertuhan jika dalam berwirausaha menemui banyak kegagalan ? a. Tetap berusaha mencari peluang dan banyak belajar dari pengalaman disrtai dengan selalu berdo’a b. Frustasi meratapi nasib c. Mengadu kepada teman dimedia jejaring sosial d. Tetap berusaha dan menjadi kuat, berani untuk menghalalkan segala cara e. Lebih baik menyendiri dan mendaki gunung untuk mencari inspirasi baru Jawaban A31. Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu … a. Suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar tumbuh, dan berkembang banyak b. Proses memperbanyak suatu objek tanaman c. Proses mengembangbiakan tanaman pangan d. Proses mengembangbiakan tanaman atau hewan peliharaan e. Suatu kerja yang melibatkan proses pengembangbiakan, dan menghasilkan hasil yang luar biasa Jawaban A32. Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, yaitu Negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang … a. Perdaganganb. Perindustrianc. Pertanian d. Buruh e. Niaga Jawaban C33. Berikut ini budidaya tanaman pangan menghasilkan uatama karbohidrat dan protein, kecuali …. a. Jamur Tiramb. Padic. Jagung d. Ubi Jalar e. Sorgum Jawaban A34. Tujuan sanitasi pada tanah pertanian adalah … a. Membersihkan gulma b. Membersihkan hama dan penyakit c. Membersihkan tanaman inang d. Membersihkan tanama induk e. Membersikan cabang tanaman Jawaban A 35. Benih yang bermutu memiliki kriteria … a. Daya tumbuhnya baik b. Daya tumbuh homogeny dan produktivitas tinggi c. Produktivitas tinggi, daya tumbuh tinggi dan homogeny serta resistan terhadap hama penyakit d. Produktivitas tinggi, daya tumbuh tinggi dan homogeny serta resistan terhadap hama penyakit dan memiliki sifat genetis yang murni Jawaban E36. Tanaman yang memiliki bentuk daun yang indah dan menarik disebut... a. Tanaman hias bunga b. Tanaman hias daun c. Tanaman hias saja d. Tanaman hias buah e. Tanaman hias akar Jawaban B37. Manfaat tanaman hias adalah... a. Memberi keindahan b. Pencemaran udara c. Mengotori rumah d. Mengambil oksigen e. Memperburuk Jawaban A38. Jasminum sambac adalah... a. Melati gambir b. Melati putih c. Melati hibrid d. Melati hutan e. Melati biru Jawaban B39. Berikut ini adalah jenis tanaman daun, kecualai... a. Anthurium b. Paku tanduk c. Aglonema d. Keladi e. Mawar Jawaban E40. Berikut ini adalah bahan-bahan yang di gunakan untuk budidaya tanaman hias, kecuali... a. Benih/bibit b. Media tanaman c. Pupuk d. Polybag/pot e. Air Jawaban E41. Tanaman hias mencakup... a. Tumbuhan merambat b. Tumbuhan semak c. Tumbuhan perdu d. Semua tumbuhan e. Tumbuhan pohon Jawaban D42. Berikut ini yang tidak termasuk tanaman hias buanga adalah... a. Anggrek b. Keladi c. Mawar d. Melati e. African violets Jawaban B43. Aglaonema termasuk jenis tanaman hias... a. Akar b. Daun c. Batang d. Bunga e. Buah Jawaban B44. Yang tidak termasuk cara dalam memperbanyak tanaman hias menggunakan organ-organ vegetatif adalah... a. Stek b. Perundukan c. Penyambuangan d. Biji e. Okulasi Jawaban D45. Penjemuran dilakukan selama... a. Satu hari b. Satu minggu c. Satu tahun d. Tidak tentu e. Tergantung cahaya matahari Jawaban D46. Pengawetan dalam keadaan...lebih tahan lama dari pada olahan. a. Matang b. Mentah c. Setengah matang d. Sangat matang e. Lembab. Jawaban B47. Berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan, kecuali... a. Perebusan b. Pemanggangan di atas api c. Pengasapan d. Fermentasi e. Pembungkusan Jawaban E 48. Bahan yang tidak termasuk bahan yang diperlukan untuk pengolahan daging asap adalah... a. Sabut kelapa b. Bubuk gergaji c. Garam d. Kayu keras e. Batu bata Jawaban E49. Cara merancang pengawetan bahan hewani, hal pertama yang dilakukan adalah... a. Percobaan b. Perencanaan produksi c. Pembuatan produk pengawetan dari hewani d. Mencari ide e. Pengemasan Jawaban D50. Proses pengasapan daging ayam dilakukan selama... a. 1-2 jam b. 2-3 jam c. 4-5 jam d. 5-6 jam e. 7-8 jam Jawaban B

berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan kecuali